JAKARTA - Ketua Umum Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong agar program peningkatan literasi gizi melalui sosialisasi lebih masif dengan jangkauan yang lebih luas. Hal ini dilakukan agar upaya penurunan prevalensi stunting sesuai yang ditarget pemerintah hingga 14 persen dapat tercapai.
Demikian harapan Khofifah saat menerima jajaran pengurus Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) di Kantor Penghubung Jatim, di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023) malam.
Baca juga:
Indonesia Satu: Media Pemersatu Bangsa
|
"Program yang sudah dilaksanakan selama ini antara Pimpinan Pusat Muslimat NU dan YAICI terus dilanjutkan ke seluruh Indonesia, terutama kewilayah yang prevalensi stunting tinggi, " jelas Khofifah.
Khofifah juga menyambut baik rencana YAICI yang akan melakukan sosialisasi literasi gizi melalui media-media digital seperti TV-TV yang ada di wilayah Jawa Timur.
"Nanti bisa gunakan beberapa chanel telivisi di Jawa Timur, saya akan komunikasikan media TV mana saja yang akan digunakan, " terang Khofifah sambil menyebut beberapa nama televisi yang eksis saat ini di Jatim.
Dalam pertemuan kali ini, YAICI juga menyampaikan laporan hasil edukasi gizi untuk kader kesehatan dan masyarakat yang telah dilaksanakan sepanjang 2022 serta dampak positif dari kegiatan tersebut, seperti partisipasi aktif dari kader Muslimat NU untuk meneruskan edukasi hingga sejumlah perubahan kebiasaan makan anak menjadi lebih baik.
"Kerjasama YAICI dengan Muslimat NU sudah memasuki tahun kelima, banyak perubahan positif terkait kebijakan pemerintah terutama peruntukan Susu Kental Manis (SKM) dalam masyarakat yang selama ini banyak salah persepsi, " jelas Ketua Harian YAICI Arif Hidayat dalam pertemuan tersebut.
Dijelaskan Arif, kerjasama YAICI - Muslimat NU sudah dilaksanakan dari tahun 2018 dengan berbagai program diantaranya sosialisasi, penelitian, edukasi dan advokasi terkait gizi.
Baca juga:
PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!
|
Di akhir pertemuan YAICI juga menyerahkan buku hasil penelitian kolobarasi antara YAICI - Muslimat NU dan Aisyiah.(*)